Cara Membiasakan Diri Agar Selalu Optimis
Anda bisa menanamkan kebiasaan optimis dengan cara mendisplinkan diri untuk
hanya memikirkan dan membicarakan apa yang anda inginkan, dan menjauhkan pikiran
serta perkataan dari apa yang tidak anda inginkan.
Anda bisa menjadi orang yang optimis, dengan terus menerus memikirkan
aksi-aksi apa yang bisa segera dilakukan, agar semua target penting bisa
tercapai. Semakin sibuk anda mengejar target, semakin berenergi dan antusias
anda.
Semakin sibuk anda dalam mengejar semua impian dan harapan, semakin cepat
anda akan bergerak maju, hingga semakin banyak yang bisa anda selesaikan, dan
akhirnya semakin bahagia yang akan anda rasakan.
Earl Nightingale pernah menulis bahwa, "Kebahagiaan itu adalah realisasi
progresif dari sebuah cita-cita yang bernilai."
Saat bekerja dari waktu ke waktu, hari demi hari ke arah pencapaian sesuatu
yang penting dan bernilai, maka otak anda akan terus mengalirkan enzim endhorpin
yang memberikan perasaan senang dan bahagia. Sehingga anda jadi merasa lebih
positif, kreatif, lebih berenergi dan antusias.
Perasaan positif tersebut bertindak sebagai reward atau imbalan, yang
memotivasi anda agar terus memikirkan dan melakukan aksi yang menggerakkan anda
untuk maju semakin cepat, ke arah pencapaian semua mimpi, target, dan harapan.
Berorientasi Hasil
Orang optimis itu sangat berbeda dengan orang pesimis. Orang optimis memiliki
serangkaian "orientasi" atau kecendrungan-kecendrungan umum dari pemikiran yang
membuat mereka berbeda dengan orang rata-rata.
Orientasi ini kemudian menjadi suatu kebiasaan, yang akan memacu mereka ke
arah kesuksesan dan kebahagiaan. Dan sama seperti semua kebiasaan lain,
kebiasaan cara berpikir seperti ini bisa anda pelajari melalui latihan dan
perulangan.
Saat sudah membiasakan diri berpikir seperti ini, anda akan menjadi orang
yang berbeda. Kebiasaan ini disebut "mental fitness." Sama seperti fisik anda
yang akan menjadi fit saat anda rutin berolahraga, mental anda juga akan menjadi
fit, positif, dan optimis, saat anda melatih pikiran untuk berorientasi seperti
ini.
Memikirkan Masa Depan
Cara berpikir pertama yang dilatih oleh orang optimis adalah berorientasi
masa depan, mereka yang membiasakan diri untuk "berangan-angan."
Dalam proses berangan-angan ini, anda menjauhkan pikiran dari situasi saat
ini, lalu membayangkan masa depan yang sempurna bagi diri anda, baik dalam
bidang bisnis, keuangan, keluarga, kesehatan, maupun bidang-bidang lainnya.
Anda berkhayal seolah-olah punya "tongkah ajaib," yang bisa mewujudkan visi
masa depan anda yang ideal. Dari pada merasa risau dan tenggelam dalam semua
masalah yang sedang dihadapi, anda bertanya pada diri sendiri, "Apa yang
idealnya aku cita-citakan, dapatkan, atau lakukan dimasa-masa yang akan datang?"
Kemudian anda membiasakan diri melatih pemikiran "kembali dari masa depan."
Yaitu, setelah membayangkan masa depan yang ideal, anda kembali ke masa kini dan
bertanya pada diri sendiri, "Apa yang harus aku lakukan, mulai saat ini, agar
masa depan yang ideal seperti bisa terwujud?"
Setelah itu, anda membiasakan diri untuk memiliki "perspektif jangka
panjang." Dari pada hanya fokus ke masa kini, dan aksi-aksi yang hanya
memberikan kepuasaan sesaat, anda mengalihkan pikiran ke masa depan, untuk
mencari tahu apa saja yang anda inginkan, dan kemana anda akan menuju.
Semakin jelas bayangan masa depan yang ingin anda wujudkan, semakin baik dan
akurat anda dalam mengambil keputusan saat ini. Saat mengkhayalkan dan melatih
pemikiran jangka panjang, anda jadi lebih mampu untuk menetapkan target-target
dan prioritas yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
Memikirkan Target-target
Berorientasi target adalah kualitas atau cara berpikir kedua yang dilatih
oleh orang-orang optimis dan sukses. Setelah mendapat gambaran jelas mengenai
masa depan, mereka mengubahnya jadi sebuah target yang detil, spesifik, dan
terukur.
Orang-orang yang sukses membiasakan diri membuat perencanaan stategis. Mereka
menyusun daftar target yang ingin di capai dalam jangka pendek, menengah, dan
panjang. Lalu, menggunakan metodologi tujuh langkah penetapan target, untuk
menyusun aksi-aksi yang akan dilakukan setiap hari.
Saat anda terbiasa menetapkan target dan menyusun rencana, itu akan terasa
natural, sama seperti bernapas. Dengan mengikuti proses yang sudah terbukti
dalam penetapan target, maka kemungkinan anda untuk mencapainya jadi meningkat
sebanyak 1000% atau lebih.
Itu bukan sekedar teori, melainkan telah terbukti. Pada Februari 2003, USA
Today melaporkan sebuah penelitian mengenai orang-orang yang setahun sebelumnya
telah menetapkan Resolusi Tahun Baru.
Mereka menemukan bahwa dari orang-orang yang telah menetapkan Resolusi Tahun
Baru, tapi tidak menuliskannya, hanya 4% yang benar-benar melakukannya. Tapi
dari mereka yang menuliskannya, 46% melaksanakannya. Itu berarti terjadi
perbedaan sebanyak 1100% dalam tingkat kesuksesan.
Sumber :
http://wownita.blogspot.com/2012/09/cara-membiasakan-diri-agar-selalu.html